.:: DEBAT, DEBAT JUGA, LIDAH JANGAN LANCANG BERBICARA! ::.
Assalamualaikum wbt.
Sebagaimana
bermulanya kehangatan antara peperangan antara rejim Zionis dan Islam di Gaza
Palestin, bermulalah juga kehangatan pelbagai carutan, kata-kata keji dan nista
oleh orang-orang kita terhadap mereka, tidak kisah di mana-mana pihak. Yang
pro-Islam akan mencela rejim Zionis di sana, dan yang pro-Zionis akan mencela
orang Palestin di sana.
Apakah?
Ya, ia
berlaku kini dan ia bukanlah suatu penipuan.Terlalu banyak-banyak kata-kata
kurang disenangi ana untuk membaca malah mendengarnya sedangkan ana tahu ia
adalah sesuatu yang baik. Mengapa? Kerna ia adalah perkataan-perkataan yang
amat teruk di segi moral hatta di fitrah kemanusiaan itu sendiri.
Namun
sedarkah kita,
Ini
bukannya cara kekasih kita Rasullah SAW berhadapan dengan semua ini dahulu?
Bukan
ini caranya Rasul Ulul 'Azmi berhadapan dengan tentangan kaum-kaumnya dahulu?
Bukan ini caranya
Allah mengajar kita untuk berperang dengan mereka.
Apakah
ertinya kita hanya melemparkan kata-kata celaan kepada mereka? Sedangkan
hakikatnya, bukannya kita menyumbang hatta berdoa sekalipun kepada mereka? Masih menyokong produk-produk mereka, malah yang paling teruk,
masih tidak mengamalkan perintah Allah SWT itu sendiri? Tetapi kita sudah
melampaui batas, melampaui batas dengan Allah kerna membalas mereka dengan
kata-kata yang dilarangNya, melampaui batas dengan Rasullah SAW serta Rasul
yang lain dengan melanggari sunnah serta ajaran mereka. Melampaui batas dengan
masyarakat, kerna kata-kata kita itu telah menimbulkan perselisihan faham yang
tiada gunanya, sedangkan sillaturahim itu lebih terjaga.
“Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan
(melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agama kalian. Dan janganlah
kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum
kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan
mereka tersesat dari jalan yang lurus.”.”
[ Al-Mâ`idah : 77]
Ya
Syabab!
Sesungguhnya, Allah tidak
melarang kita untuk berkata-kata demi menegakkan kebenaran. Kerna kita semua
tidak dilahirkan dengan kuasa yang mampu menegakkan yang haq. Tetapi Allah juga
meletakkan garis panduan untuk kita menggunakan kata-kata kita untuk
menegakkan kebenaran ini.
1.
Menggunakan kata-kata yang baik
' Katakanlah kepada hamba-hambaKu:' Hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang baik (baik), sesungguhnya syaitan menimbulkan perselisihan di antara
mereka, sesungguhnya syaitan merupakan musuh nyata bagi manusia.''
[Al-Isra' : 53]
"Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia."
[Al-Baqarah :83]
2.
Menjaga agar tidak memberi celaan atau nista
kepada sesuatu kaum atau seseorang.
"
Janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelaran yang buruk."
[Al-Hujurat
:11]
"Celaka
bagi pengumpat lagi pencela."
[Al-Humazah:1]
3.
Mengolahkan kata-kata itu sebagai doa'
Dan Tuhanmu berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina.
[40 : 60]
Ya Khairul Ummah!
Memang benar kita berjauhan dari mereka, tetapi itu tidak
bermakna kita perlu mengharapkan yang berdekatan sahaja untuk menghulurkan
bantuan!
Memang tidak dapat
dinafikan, kita masih muda, masih tidak berpengalaman, tetapi itu tidak menjadi
suatu asbab untuk kita tidak berbuat apa-apa!
Dan memang tidak
dinafikan, kita tidak kuat untuk melawan Zionis, tetapi itu tidak bermakna kita
tidak boleh bangkit menentang jua!
Gunalah cara yang
sebaiknya untuk menolong saudara kita. Tidak dengan kuasa kita, gunakanlah
kata-kata kita. Tidak dengan kata-kata kita, gunakanlah kudrat hati kita untuk
membenci suatu larangan dan kejahatan yang dilakukan. Lakukanlah ia dengan satu
SYARAT, ya'ni tidak dengan melanggari perintahNya.
Kita tidak mampu untuk
berjihad sehingga terbunuh dan membunuh sebagaimana saudara kita di luar sana,
"Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."
[At-Taubah
:111]
Tapi itu tidak bermakna
kita tidak mampu berjihad dengan cara kita tersendiri, bersama dengan saudara
kita di Gaza dan Palestin,
"Dan berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai
kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al
Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua
menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah
zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka
Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong."
[Al-Hajj
:78]
Buatlah apa yang anda
mampu, jika anda mampu pergi berjihad di bumi Gaza, maka pergilah berjihad.
Sekiranya anda mampu untuk menulis demi menaikkan semangat kepada para mujahid
di sana, maka menulislah dengan kata-kata yang baik. Jika anda mampu menahan
nafsu anda kepada perkara-perkara dunyawi yang mengiurkan, maka usahakanlah
untuk boikot produk-produk rejim Zionis.
Jika anda berharta, infakkanlah sebahagian hartamu pada orang yang
memerlukan di Gaza.Cuma satu yang ana pinta…
Jauhkanlah
dari celaan,
Jauhkanlah
dari hinaan,
Kerna
hinaan kita tanpa pemahaman yang sebenar,
Mungkin
akan menjadi minyak kepada api yang memancarkan lagi kebenciaan mereka kepada
kita dan Allah!
'Hai orang-orang yang
beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan
jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh
jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan)
yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka
itulah orang-orang yang alim.'
[Al-Hujurat :11]
Wallahu'alam.