Wednesday 21 November 2012

.:: DEBAT, DEBAT JUGA, LIDAH JANGAN LANCANG BERBICARA! ::.

.:: DEBAT, DEBAT JUGA, LIDAH JANGAN LANCANG BERBICARA! ::.


Assalamualaikum wbt.

Sebagaimana bermulanya kehangatan antara peperangan antara rejim Zionis dan Islam di Gaza Palestin, bermulalah juga kehangatan pelbagai carutan, kata-kata keji dan nista oleh orang-orang kita terhadap mereka, tidak kisah di mana-mana pihak. Yang pro-Islam akan mencela rejim Zionis di sana, dan yang pro-Zionis akan mencela orang Palestin di sana.
Apakah?

Ya, ia berlaku kini dan ia bukanlah suatu penipuan.Terlalu banyak-banyak kata-kata kurang disenangi ana untuk membaca malah mendengarnya sedangkan ana tahu ia adalah sesuatu yang baik. Mengapa? Kerna ia adalah perkataan-perkataan yang amat teruk di segi moral hatta di fitrah kemanusiaan itu sendiri.
Namun sedarkah kita,
Ini bukannya cara kekasih kita Rasullah SAW berhadapan dengan semua ini dahulu?
Bukan ini caranya Rasul Ulul 'Azmi berhadapan dengan tentangan kaum-kaumnya dahulu?
Bukan ini caranya Allah mengajar kita untuk berperang dengan mereka.

Apakah ertinya kita hanya melemparkan kata-kata celaan kepada mereka? Sedangkan hakikatnya, bukannya kita menyumbang hatta berdoa sekalipun kepada mereka? Masih menyokong produk-produk mereka, malah yang paling teruk, masih tidak mengamalkan perintah Allah SWT itu sendiri? Tetapi kita sudah melampaui batas, melampaui batas dengan Allah kerna membalas mereka dengan kata-kata yang dilarangNya, melampaui batas dengan Rasullah SAW serta Rasul yang lain dengan melanggari sunnah serta ajaran mereka. Melampaui batas dengan masyarakat, kerna kata-kata kita itu telah menimbulkan perselisihan faham yang tiada gunanya, sedangkan sillaturahim itu lebih terjaga.

“Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agama kalian. Dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.”.”
[ Al-Mâ`idah : 77]

Ya Syabab!

                Sesungguhnya, Allah tidak melarang kita untuk berkata-kata demi menegakkan kebenaran. Kerna kita semua tidak dilahirkan dengan kuasa yang mampu menegakkan yang haq. Tetapi Allah juga meletakkan garis panduan untuk kita menggunakan kata-kata kita untuk menegakkan  kebenaran ini.

1.       Menggunakan kata-kata yang baik

' Katakanlah kepada hamba-hambaKu:' Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang baik (baik), sesungguhnya syaitan menimbulkan perselisihan di antara mereka, sesungguhnya syaitan merupakan musuh nyata bagi manusia.''
[Al-Isra' : 53]

"Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia."
[Al-Baqarah :83]

2.       Menjaga agar tidak memberi celaan atau nista kepada sesuatu kaum atau seseorang.

" Janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelaran yang buruk."
[Al-Hujurat :11]

"Celaka bagi pengumpat lagi pencela."
[Al-Humazah:1]

3.       Mengolahkan kata-kata itu sebagai doa'

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
[40 : 60]

Ya Khairul Ummah!

Memang benar kita  berjauhan dari mereka, tetapi itu tidak bermakna kita perlu mengharapkan yang berdekatan sahaja untuk menghulurkan bantuan!
Memang tidak dapat dinafikan, kita masih muda, masih tidak berpengalaman, tetapi itu tidak menjadi suatu asbab untuk kita tidak berbuat apa-apa!
Dan memang tidak dinafikan, kita tidak kuat untuk melawan Zionis, tetapi itu tidak bermakna kita tidak boleh bangkit menentang jua!

Gunalah cara yang sebaiknya untuk menolong saudara kita. Tidak dengan kuasa kita, gunakanlah kata-kata kita. Tidak dengan kata-kata kita, gunakanlah kudrat hati kita untuk membenci suatu larangan dan kejahatan yang dilakukan. Lakukanlah ia dengan satu SYARAT, ya'ni tidak dengan melanggari perintahNya.

Kita tidak mampu untuk berjihad sehingga terbunuh dan membunuh sebagaimana saudara kita di luar sana,

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."
[At-Taubah :111]


Tapi itu tidak bermakna kita tidak mampu berjihad dengan cara kita tersendiri, bersama dengan saudara kita di Gaza dan Palestin,

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong."
[Al-Hajj :78]

Buatlah apa yang anda mampu, jika anda mampu pergi berjihad di bumi Gaza, maka pergilah berjihad. Sekiranya anda mampu untuk menulis demi menaikkan semangat kepada para mujahid di sana, maka menulislah dengan kata-kata yang baik. Jika anda mampu menahan nafsu anda kepada perkara-perkara dunyawi yang mengiurkan, maka usahakanlah untuk boikot produk-produk rejim Zionis.  Jika anda berharta, infakkanlah sebahagian hartamu pada orang yang memerlukan di Gaza.Cuma satu yang ana pinta…


Jauhkanlah dari celaan,
Jauhkanlah dari hinaan,
Kerna hinaan kita tanpa pemahaman yang sebenar,
Mungkin akan menjadi minyak kepada api yang memancarkan lagi kebenciaan mereka kepada kita dan Allah!

'Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.  Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang alim.'
[Al-Hujurat :11]

Wallahu'alam.


No comments:

Post a Comment